Menggigilku dipasung kesendirian
Dengan mata buta karena ditelan kegelapan.
Hanya bisa merajut mimpi dengan sisa-sisa warasku
Menanti embun yang telat bagai senja.
Di sana… titik-titik biru muncul
Berterbangan lalu hilang bagai setan.
Setelah sadar, ternyata aku cuma meram
Saat membuka matapun, kegelapan masih menyorotiku.
Ingin bangkit tapi tak tahu mau apa,
Ingin bernyaman di sini, aku sedang apa?
Walau warasku yang di ujung tanduk,
Aku tahu, aku tidak dapat melakukan satupun dari keduanya.
Saatnya mengakhiri cerita…
Setelah sekian lama episodenya kuperpanjang dengan omong kosong.
Walau aku tak mampu lagi berdiri…
Sekalipun membangkai di sini…
Otopsilah sisaku! Catatan di dalamnya menunjukkan…
Cintaku masih tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar