Satu kata yang ku ucap pengganti raga
Ku berdiri disini jauh dari mu
Ku berjalan dan terus berjalan menatap masa depan
Kadang kerinduan dengan dekap mu tak mampu ku sembunyikan
Seperti remuknya benang yang terurai layu
Ingin kurajut harapan ini menjadi sulaman yang indah
Yang takkan kusut oleh tangan-tangan pelebur asa
Dan takkan binasa walau sepercik api menjilatinya
Biarlah mulut dan tangan-tangan mereka
Caci dan maki cita-cita itu
Namun kan ku raih untuk mu Ibu
Walau terkadang dibalik gelak dan tawa
Ia adalah tangis yang tersembunyi
Ku rindu mendekap mu Ibu
Ku rindu senyum mu Ibu
Ku rindu belaian mu Ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar